Rabu, 22 Februari 2012

ASAL MULA BERDIRINYA PADHEPOKAN SENI MANGUN DHARMA


Gagasan terciptanya sebuah komunitas budaya yang pada dasawarsa seluruh kantung - kantung seni pertunjukan daerah yang biasanya digedung- gedung pertunjukan terkikis oleh pesatnya pertunjukan seni layar lebar,mereka berubah menjadi sorum, tempat pejudian nalo, bahkan berubah menjadi gedung-gedung badmintoon dan beladiri. semakin parah lagi bentuk panggung proseniumstage dirubah menjadi tetron berundap dan panggung pementasan berubah menjadi sklorama layar lebar. apa yang terjadi? hilangnya pertemuan pemuda dan masyarakat yang berkumpul nonton seni pertunjukan otomatis menurunnya informasi kesenian panggung. Ketika konsep pemerintahan untuk menghadirkan devisa negara pada industri pariwisata bagi wisatawan manca negara kesulitan untuk memperoleh obyek wisata budaya khususnya yang di daerah Lereng Pegunungan engger Barat tepatnya wilayah Kecamatan Tumpang amat merasakan lengang, pasif, mandul dalam olah kreatifitas seni ; siswa-siswa di sekolah SD, SMP , SMA , PERGURUAN TINGGI yang setiap tahun mengadakan pementasan kesenian secara serempak kesulitan mencari tempat beraktifitas seni. sedangkan Kecamatan Tumpang sebagai daerah transit pariwisata SEMERU BROMO TENGGER TAMAN NASIONAL merasa lumpuh ketika hilangnya wahana seni pertunjukan ( Seni Lodrok, Wayang Wong, Ketoprak, Wayang Topeng, dan karya-karya seni sekolah maupun pertemuan pemuda berarti hilangnya komunitas seni sebagai sarana pertemuan sosial. dari sinilah masyarakat Tumpang membentuk POKJA ( kelompok kerja ) untuk menciptakan sistem penataan tata kota mulai dari arus lalu lintas yang menuju peninggalan karya Agung Singosari yang berupa CANDI JAGO dan CANDI KIDAL, penginapan GUNUNG TABOR, COBAN PELANGI, COBAN CINDE, COBAN JAHE, COBAN TRISULA, WANA WISATA NGADAS, RANU PANI, JARAK IJO, dan BROMO TAMAN NASIONAL segeralah Pemerintah Kabupaten Malang turun untuk mengumpulkan seluruh komponen masyarakat mulai dari pelajar, pengusaha, instansi pemerintah, tokoh masyarakat, ulama', seniman dan budayawan. di dalam petemuan itu saya Ki Soleh Adi Pramono mengusulkan gagasan kembalinya gedung seni pertunjukan yang mengacu pada seni kebudayaan malang mendapat tempat menginformasikan karya-karya seni putra daerah. hasil dari pertemuan itu salah satunya membuat Padhepokan Seni. MUSPIKA memberi kesempaan saya untuk mempresentasikan gagasan Padhepokan Seni. intinya memulihkan situasi peremuan Seni-Seni daerah dan kreatifitas pelajar yang dapat menarik wisatawan TENGGER SEMERU BROMO TAMAN NASIONAL dapat singgah diTUMPANG, karena Desa Kemulan Tulusayu Tulusbesar di tahun 1911 telah berdiri Padhepokan Seni Wayang Topeng pimpinan Kik Rusman ( Kek Tier ), dimana beliau adalah kakek saya yang berjasa membuat komunitas Wayang Topeng disekitar Malang Timur sampai Tengger dan berita ini ditemukan diJavance Kolt Fortuningen yang ditulis oleh sarjana Belanda Pegeaud tahun 1928 isinya Wayang Topeng telah populer dan jumlah komunitas Paguyupan Topeng kurang lebih 220 grup untuk kawasan daerah Malang. dengan konsultasi pendidikan dan kebudayaan Kecamatan Tumpang akhirnya berdirilah sebuah padhepokan seni dari pohon bambu ori dengan atap wilit ( daun tebu ) memanfaatkan daun tebu yang berukuran 10 X 8 meter dan tempat tamu 8 X 8 meter di atas tanah Paman Pardi yang digugur gunungkan 28 RT warga desa kemulanyang peresmiannya 4 hari 4 malam di pagelarkan Seni Wayang Kulit, Seni Tari Tradisional dan kreasi saya, Seni Lodrok, dan Jaran Kepang serta seni beladiri SH. TERATAI. untuk memberi nama padhepokan seni tersebut di ambil dari tokoh legendaris babat Malang yaitu MANGUN DHARMA. peresmian PADHEPOKAN SENI MANGUN DHARMA ini pada tanggal 26 AGUSTUS 1989.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar